Rabu, 23 Desember 2009

KETERAMPILAN BERBAHASA TERPADU

KETERPADUAN KETERAMPILAN MENYIMAK DENGAN FOKUS BERBICARA

Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan yang saling melengkapi, keduanya saling bergantung. Seseorang tidak ada yang perlu dikatakan jika tidak ada seorang pun yang mendengarkan. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan.

Pada dasarnya, bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari melalui menyimak dan menirukan pembiraan. Biasanya, anak-anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga mencoba menirukan hal-hal yang tidak mereka pahami. Kenyataan ini menganjurkan orang tua dan guru menjadi model berbahasa yang baik, supaya anak- anak tidak menirukan pembicaraan yang memalukan atau tidak benar.

A. BERBAGAI KEGIATAN KETERPADUAN MENYIMAK DENGAN FOKUS BERBICARA

1. Menyimak dan Bercerita

Sebuah cerita bermanfaat untuk masa depan umat manusia. Dengan mendengarkan cerita, kita akan memiliki kemampuan imajinatif, matematika dan bahasa. Kebiasaan mendengarkan cerita dapat menambah kemampuan berbahasa, selain itu dapat menanamkan budi pekerti. Orang yang memiliki daya nalar tinggi dan mampu mengatur pikirannya dengan cara sebaik-sebaiknya agar jelas dan mudah dimengerti orang lain, selalu paling mampu menyakinkan orang lain dengan cara berbicara. Jadi, daya nalar yang tinggi terletak pada kemampuan berbicara ( menggunakan bahasa )

Apabila menyimak berita dan isi cerita tersebut berkesan, biasanya ada keinginan kita untuk menceritakannya kembali tanpa mengurangi makna isi cerita tersebut. Lalu, dengan kata-kata sendiri disampaikan lagi secara lisan kepada orang lain. Setelah mendengarkan cerita, pendengar akan berkomentar tentang cerita tersebut.

2. Menyimak dan Bercakap-cakap

Secara langsung komunikasi akan lebih efektif apabila ada pihak pertama dan kedua. Apabila pihak pertama berbicara maka pihak kedua menjadi penyimak atau sebaliknya. Keterkaitan pembicara dalam percakapan biasanya berhubungan erat dengan topik pembicaraan yang aktual. Selain itu, adanya hubungan sosial yang baik atau merasa ada kedekatan diantara mereka.

Untuk dapat bertanya maka kita harus dapat memahami isi pembicaraan. Begitu pula bila kita akan menjawab pertanyaan maka kita harus dapat memahami apa yang ditanyakan oleh si penanya. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa kegiatan berbicara tidak dapat lepas dengan kegiatan menyimak.

3. Menyimak dan Diskusi

Arena diskusi yang hangat memerlukan kemampuan peserta untuk saling mendengarkan ketika orang lain berpendapat. Cobalah membaca dialog, lalu analisislah bahasa dan materi yang menjadi bahan pembicaraan. Diskusikan hasil analisis struktur kalimat dan peragaan intonasi kalimat Tanya para siswa dan teman-temanya sehingga diperoleh rumusan karakteristik dialog. Selanjutnya coba amati dialog-dialog yang terjadi disekitar siswa, lalu praktikkanlah.

Keterpaduan Keterampilan Menulis dengan Fokus Membaca

Dalam belajar membaca maupun membaca sesungguhnya sering kali kita juga harus menyertai dengan aktivitas menulis. Aktivitas menulis hanya sebagai salah satu strategi membaca secara efektif.

A. PREP ( mengembangkan asosiasi semantis )

Prep merupakan kegiatan pr abaca yang direncanakan dengan maksud menjadikan pembaca sadar terhadap apa yang sudah diketahui mengenai topic yang akan dibaca dan guna mengaktifkan memori dan harapan mereka terhadap bacaan.

Prep terdiri atas 3 tahap, yaitu (1) memilih sebuah kata kunci, frase atau gambar dari teks kemudian membuat asosiasinya dari kata kunci, frase atau gambar tersebut (2) mengemukakan alasan mengenai asosiasi yang telah dibuat(3) mengemukakan asosiasi tambahan isi ketika diskusi berlangsung. Pelaksanaan ketiga tahap prep dapat diterapkan pada bahan bacaan. Prep juga member I umpan balik yang reliable kepada anda untuk mengestimasi penguasaan konsep dan latar belakang pengetahuian yang telah anda nikmati. Sehubungan dengan suatu topik bacaan. Contoh latihan lakukan asosiasi sebagai berikut :

1. Latihan berasosiasi secara clasikal

Kemukakan apa yang anda bayangkan ketika melihat kata vitamin.

2. Latihan berasosiasi secara berpasangan

Misalnya anda menemukan 10 kata tulislah apa yang diingat atau difikirkan berkaitan dengan kata-kata tersebut dengan menuliskannya pada bagian yang bergaris di sebelah kata-kata tersebut. Kemudian bandingkan dengan hasil pekerjaan teman anda. Perhatikan kesamaan dan perbedaan antar daftar yang anda buat dengan yang dibuat oleh teman anda.

B. Formulir Tanggapan Terhadap Buku

Salah satu cara untuk mengetahui seberapa besar pemahaman tentang isi suatu bacaan atau buku adalah memberikan tanggapan atau komentar terhadap buku yang di baca. Komentar dapat ditulis pada formulir tanggapan. Formulir tanggapan berisi judul buku, nama pengarang, jenis buku, informasi mengenai tingkat kesulitan, komentar mengenai keunggulan buku, besaran untuk mengenai manfaat membaca buku tersebut dan identitas pembaca ( pengisi formulir ).

Kegiatan ini bermanfaat dalam belajar member penilaian terhadap sebuah buku dan sebagai latihan pendahuluan bagi pelajaran menulis resensi buku.

C. Menulis Sinonim dan Hiponim

Sebagai upaya untuk melatih berasosiasi guna menguatkan kemampuan dalam menggunakan metode Top-down dan sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan menguasai kosa kata sehubungan dengan proses membaca secara Bottom-up, dapat ditulislkan kata yang bersinonim dan berhiponim

D. Melengkapi Bagian-bagian Bacaan

Untuk melatih dan memonitor kemampuan memahami bahan bacaan tertentu dapat dilakukan dengan latihan melengkapi bagian teks yang tidak lengkap. Ada beberapa variasi latihan yang dikembangkan antara lain:

- Menulis bagian teks yang sengaja dikosongkan atau tidak lengkap dengan menggunakan kata-kata yang sesuai.

- Memasang kata yang sesuai dengan bagian teks kosong yang telah disediakan.

- Menuliskan kata-kata jenis tertentu yang di hilangkan dari teks.

E. Menulis Ringkasan Bacaan

Karangan memiliki sebuah tema atau topiK utama. Tema atau topiK utama itu kemudian dikembangkan menjadi rangkaian bagian karangan yang terdiri dari paragraf. Setiap paragraph memiliki sebuah tema atau topik utama yang mendukung karangan. Untuk memahami sebuah karangan atau buku pembaca harus dapat memahami tema atau topik utama yang terkandung dalam, setiap paragraf yang membentuk keseluruhan karangan atau buku itu.

Tema atau topik utama dapat ditentukan pada bagian awal, akhir, atau awal dan akhir paragraf atau dalam keseluruhan kalimat yang membangun sebuah paragraph. Guna memahami dan mengingat isi suatu bahan bacaan atau buku dengan menuliskan ringkasan buku yang telah dibaca. Untuk tujuan itu dapat terlebih dahulu mencatat tema atau topik utama yang terkandung dalam setiap paragraf pada setiap bagian bacaan atau buku.

Sabtu, 19 Desember 2009

BAHASA INDONESIA

1. AUTOBIOGRAFI

Aku dilahirkan pada tanggal 13 September 1990. Aku lahir di Jakarta dan tinggal bersama ayah dan ibu, sedangkan kakakku tinggal di Yogyakarta bersama kakek dan paman. Setelah berumur 6 tahun, aku dan ibu pindah ke Yogyakarta. Aku tinggal bersama ibu, kakek dan paman. Ayahku tinggal di Jakarta untuk bekerja. Jika ayahku libur bekerja, ia pulang ke Yogyakarta.

Aku bersekolah di SD Donoharjo 1 dari kelas 1 SD sampai kelas 4 SD. Pada saat aku kelas 5 SD, sekolahanku mengalami kekurangan pendaftaran siswa baru sehingga semua siswa harus pindah ke SD Brengosan 1. Aku bersekolah di SD Brengosan 1 dari kelas 5 SD sampai kelas 6 SD. Ketika kelas 6 SD, aku lulus dengan hasil ujian yang cukup memuaskan. Setelah lulus SD, aku ingin bersekolah di SMP N 4 Pakem. Keluargaku tidak memperbolehkanku untuk bersekolah di SMP tersebut, karena letaknya yang cukup jauh dari rumahku. Akhirnya aku bersekolah di SMP N 1 Ngaglik dari kelas 1 SMP sampai kelas 3 SMP. Ketika kelas 3 SMP, aku lulus dengan hasil ujian yang cukup memuaskan. Setelah lulus SMP, aku ingin bersekolah di SMA N 1 Pakem atau di SMA N 11 Yogyakarta. Aku melihat pengumuman di SMA N 11 Yogyakarta, ternyata nilaiku tidak mencukupi untuk menjadi siswa di SMA N 1 Pakem dan diterima menjadi siswa baru di SMA tersebut. Ketika kelas 3 SMA, aku lulus dengan hasil ujian yang cukup memuaskan.

Aku bercita-cita kuliah dan bekerja di bidang kesehatan, tetapi keluargaku menyarankan agar aku menjadi seorang guru. Sejak saat itu cita-citaku mulai berubah. Aku ingin menjadi seorang guru. Aku mendaftar kuliah di Universitas Negari Yogyakarta sebanyak 2 kali. Ternyata aku tidak lulus tes masuk di perguruan tinggi tersebut. Akhirnya aku mendaftar di Universitas PGRI Yogyakarta dengan program studi PGSD dan ditrima menjadi mahasiswa baru di perguruan tinggi tersebut. Aku berharap setelah lulus dari perguruan tinggi bisa menjadi seorang guru SD yang profesional. Aku ingin mewujudkan cita-citaku dan keluargaku.

2. CERPEN

Akibat Kesombongan

Di sebuah desa bernama Desa Sukamakmur tinggalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak. Ayahnya bernama Pak Amir, ibunya bernama Bu Susi dan anaknya bernama Ani. Keluarga mereka merupakan keluarga terkaya di desanya. Mereka kaya, tetapi sombong dan tidak pernah membantu orang lain yang membutuhkan pertolongan.

Ani siswa kelas 4 SD Suka-Suka. Ia tidak disukai teman-temannya karena kesombongannya. Pada suatu hari Ani pulang dari sekolah dijemput sopir pribadinya, Diperjalanan pulang, Ani bertemu dengan teman sekelasnya yang bernama Badu. Ani melihat Badu sedang memperbaiki sepedanya yang rusak. Badu melihat Ani lewat di depannya. Dengan kesombongannya, Ani tidak mengajak Badu pulang bersamannya. Ani mengejek Badu. Ia berkata ”Buang saja sepeda jelekmu itu”.

Ani bersama sopir pribadinya sampai di rumah. Ia tidak menemui ayah dan ibunya. Mereka selalu sibuk pulang malam karena sibuk bekerja di kantor.

Ani ganti pakaian lalu makan siang dan tidur. Sore harinya, ia terbangun dari tidurnya kemudian mandi, bermain, melihat televisi sambil makan. Hari semakin malam. Ani terbangun dari tidurnya. Ia haus sekali, lalu mengambil air minum di dapur namun di lemari es dan dispenser air minum telah habis. Ia bingung dan akhirnya merebus air. Kompor gas dihidupkannya dan api menyala. Dengan perasaan marah, ia pergi ke kamar lagi. Ia menunggu air yang direbusnya mendidih sambil membaca buku cerita. Tanpa disadari Ani tertidur nyenyak. Kompor yang dinyalakan lupa dimatikan. Api berkobar-kobar dan membakar seisi rumahnya. Ani terbangun dari tidurnya dan berteriak-teriak minta tolong. Ternyata api telah membakar rumahnya. Ayah, ibu, sopir pribadi dan pembantu belum sempat diselamatkan. Hanya Ani yang bisa diselamatkan oleh tetangga dan petugas pemadam kebakaran. Ani menangis karena sekarang hidup sebatang kara. Rumah seisinya sudah menjadi abu dan keuarganya telah meninggal dunia. Salah satu tetangganya ada yang kasihan terhadap nasib Ani. Walaupun Ani sombong, masih ada yang mau merawatnya. Akhirnya Ani diangkat menjadi anak Pak Tono. Keluarga ini sudah lama menginginkan anak, tetapi belum dikaruniai anak. Ani tinggal bersama keluarga Pak Tono yang miskin. Pak Tono dan istrinya bekerja sebagai buruh di ladang orang lain. Ani menjadi anak miskin karena kesombongannya. Ia menyadari sikapnya yang tidak terpuji itu. Akhirnya ia berjanji kepada orang tua angkatnya untuk berubah menjadi anak yang tidak sombong lagi.

3. PUISI

Waktu

Di waktu kau bayi

Kau diajari melangkhakan kaki

Di waktu kau balita

Kau diajari untuk berbicara

Di waktu kau dewasa

Kau berusaha belajar segalanya

Kini kau wajib mengamalkan ilmu

Yang kau dapat sejak itu

Perjuangkan masa depanmu

Demi memajukan negeri tercintamu


4. RINGKASAN MATERI

KETERAMPILAN MENULIS

A. Pengertian Menulis

Menulis adalah suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, produktif dan ekspresif.

B. Fungsi dan Tujuan Menulis

Fungsi utama dari tulisan sebagai komunikasi yang tidak langsung. Memudahkan berpikir, merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi seseorang, memecahkan masalah-masalah yang dihadapi serta menyusun urutan bagi pengalaman.

Tujuan penulisan menurut Hugo Hartig sebagai berikut :

1. Assigment Purpose (Tujuan Penugasan)

Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan bukan atas kemauan sendiri.

2. Altruistic Purpose (Tujuan Altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca dengan karyanya.

3. Persuasive Purpose (Tujuan Persuasif)

Tulisan yang bertujuan meyakinkan para pembaca tentang kebenaran gagasan yang diutarakan.

4. Informational Purpose (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan)

Tulisan yang bertujuan memberi informasi kepada para pembaca.

5. Self Expresssive Purpose (Tujuan Pernyataan Diri)

Tulisan yang bertujuan memperkenalkan pengarang kepada pembaca.

6. Creative Purpose (Tujuan Kreatif)

Tulisan yang bertujuan melibatkan pengarang dengan keinginan mencapai norma artistic.

7. Problem-Solving Purpose

Penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi dengan menjelaskan gagasannya sendiri agar dapat mengereti dan diterima oleh para pembaca.

C. Ragam Menulis

1. Narasi

Narasi adalah jenis karangan yang menceritakan rangkaian peristiwa berdasarkan urutan waktu.

Narasi dibagi 2 yaitu :

- Narasi ekspositoris yaitu tulisan yang menginformasikan peristiwa dengan bahasa yang lugas dan konfliknya tidak terlalu kelihatan.

- Narasi artistik atau literer yaitu narasi yang sesungguhnya murni sebagain tulisan narasi. Isi karangan narasi bisa fiksi maupun nonfiksi.

2. Deskripsi

Deskripsi adalah jenis karangan yang melukiskan suatu objek apa adanya sehingga pembaca ikut merasakan apa yangditulis oleh pengarang.

3. Eksposisi

Eksposisi adalah jenis karangan yang bertujuan menambah pengetahuan pembaca dengan cara memaparkan informasi secara akurat.

4. Argumentasi

Argumentasi adalah jenis karangan yang mempengaruhi pembaca dengan bukti, sehingga gagasan yang dikemukakan penulis dapat dipercaya oleh pembaca.

D. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menulis

1. Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf teridiri dari :

- Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat topik, kemudian diikuti dengan kalimat penjelas

- Paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat penjelas dan diakhiri kalimat topik.

- Paragraf campuran adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf .

- Paragraf naratif / deskriptif adalah paragraf yang pikiran utamanya tersebar di seluruh kalimat yang membangun paragraf tersebut.

- Paragraf ineratif adalah paragraf yang dimulai dengan penjelasan menuju ke pernyataan umum dan diakhiri dengan penjelasan lagi.

Berdasarkan fungsinya, paragraf terdiri dari :

- Paragraf pembuka berperan, sebagai pengantar untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan.

- Paragraf penghubung adalah paragraf yang berisikan persoalan yang akan dikemukakan.

- Paragraf penutup adalah paragraf yang berisi kesimpulan dari paragraf penghubung.

2. Kerangka Karangan

Adalah outline sebuah karangan yang sudah disusun secara otomatis, lengkap, menyeluruh dan mencakup semua hal yang akan dikemukakan.

3. Langkah-Langkah menyusun kerangka

a. Catat semua ide

Langkah ini segera dilakukan setelah pe,ilihan dan pembatasan masalah, pemberian judul dan penentuan dan karangan.

b. Seleksi ide-ide secara tepat

Setelah mencatat pokok-pokok pikiran, anda boleh menyeleksi mana yang perlu/tidak perlu untuk dimasukkan kedalam karangan itu.

c. Urutkan ide-ide secara tepat

Keruntutan ide sangat penting agar isi karangan yang terbentuk tidak meloncat-loncat dan untuk menyusun heading serta kerangka karangan.

Langkah pengurutan ide dapat diakukan sebagai berikut :

- Tulis nomor asal ide bersebelahan dengan nomor baru pada setiap ide sehingga jelas terlihat perubahan urutan.

d. Kelompokkan ide-ide yang berdekatan dengan heading.

e. Langkah seleksi yang telah dikerjakan, ide-ide yang berdekatan relasinya didekatkan pada suatu heading.

Heading adalah ide yang lebih besar dari ide-ide itu sebagai tempat bersandar dan bersatunya ide-ide tersebut. Sistem penempatan ide dalam heading dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Cara biasa terdiri dari :

- Berdasarkan urutan waktu

- Berdasarkan urutan materi yang ada

- Berdasarkan urgensi urutan materi yang tidak dapat diabaikan

2) Beradsarkan pertimbangan logis terdiri dari :

- Dari klimaks ke inti klimaks

- Dari umum ke khusus

- Dari khusus ke umum

3) Berdasarkan sebab dan akibat

- Dari akibat menjurus ke sebab

4) Berdasarkan hubungan eratnya materi

- Dari yang bermanfaat ke tidak bermanfaat dan sebaliknya

- Dari yang sukar kepada yang lebih mudah dan sebaliknya

5) Urutan berdasarkan pertimbangan psikologis

6) Berdasarkan kemungkinan saling menjelaskan

4. Pengembangan Kerangka Karangan

a. Pendahuluan bersifat menjelaskan dan mendorong

Usahakan agar kalimat utama pada bagian ini memikat hati pembaca sehingga ia ingin lebih banyak mengetahui apa yang diuraikan pada bagian karangan selanjutnya.

b. Batang tubuh sebagai isi karangan

Batang tubuh merupakan isi karangan yang sebenarnya. Di dalamnya terdapat segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah yang dikemukakan.

c. Bagian penutup

Ada 3 sifat dari bagian penutup yaitu :

- Sebagai rangkuman dari apa yang sudah diuraikan pada batang tubuh.

- Sebagai pernyataan kembali yang fungsinya meningkatkan kembali hal-hal yang sudah dibaca.

- Hanya sebagai penutup yang fungsinya memberitahukan pembaca bahwa karangan itu sudah berakhir.

Dari ketiga sifat utama tersebut, juga ada kebiasaan menyertakan kesimpulan dan beberapa saran serta anjuran dari penulisnya.

E. Teknik Penulisan

Kemampuan menulis bisa dikembangkan dengan cara sebagai berikut :

- Sering menulis berdasarkan kegunaan spesifik

- Memahami fakta bahwa menulis adalah memperdalam keahlian anda.

- Memperoleh pengalaman editing yang akan bermanfaat tidak hanya untuk menulis, tetapi secara keseluruhan bermanfaat untuk pengembangan kemampuan riset dan observasi.

- Mempublikasikan tulisan

Tata bahasa, retorika dan logika adalah dasar bagi pengembangan proses belajar yang nyata untuk pengembangan karier pribadi seseorang. Menulis dengan baik adalah suatu kemampuan yang tidak boleh ditinggalkan atas dasar 3 pilar utama yaitu :

a. Aktivitas menulis yang merubah dunia. Berbagai revolusi di dunia dimulai dari menulis.

b. Aktivitas menulis secara nyata telah terbukti memperkaya kehidupan politik setiap negara.

c. Menulis bisa mengungkapkan secara mendalam berbagai hal yang tidak bisa dilihat oleh seseorang.

F. Tujuan Pembelajaran Menulis

Keraf mengemukakan tujuan pengajaran keterampilan menulis sebagai berikut :

- Peserta didik mampu memilih dan menata gagasan dengan penataran yang logis dan sistematis

- Peserta didik mampu menuangkan kedalam Indonesia sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia

- Peserta didik mampu menuliskannya sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Indonesia yang Disempurnakan.

- Peserta didik mampu memilih ragam Bahasa Indonesia sesuai konteks komunikasi.

5. ANEKA RAGAM TULISAN

A. Narasi

Anak yang Rajin

Sani siswa kelas 5 SD Sukamaju. Ia anak yang rajin. Ia bangun tidur pada pukul 05.00 WIB, kemudian merapikan tempat tidurnya dan sholat subuh. Setelah selesai, ia membantu ibunya menyapu halaman rumahnya lalu mandi dan sarapan. Tidak lupa ia berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.

Sani bersekolah dari pukul 07.00 WIB. Setelah sampai di rumah, ia sholat dzuhur kemudian makan siang dan bermain dengan teman-temannya. Sore harinya, Sani mandi dan sholat ashar. Setelah selesai, ia membantu ibunya mencuci piring kemudian makan. Malam harinya ia sholat maghrib kemudian melihat televisi. Pukul 19.15 WIB Sani belajar. Ia mengerjakan perkerjaan pekerjaan rumah dan mempelajari materi pelajaran untuk


keesokan harinya juga menyiapkan buku pelajaran sesuai jadwal yang telah ditentukan. Pukul 21.00 WIB Sani sholat isya kemudian tidur.

B. Deskripsi

Gadis Yang Cantik

Seorang gadis umurnya kira-kira 15 tahun berjalan menuju ruang kelasnya. Ia memakai pakaian seragam sekolah berwarna putih dan biru tua.Rambutnya hitam, panjang dan lurus dengan diikat menggunakan benang sutera serta diberi pita hitam di ujungnya. Gadis itu menggunakan sepatu berwarna hitam dan kaos kaki berwarna putih. Di tangan kirinya membawa sebuah kotak kecil yang berisi pensil, pena dan penghapus. Di tangan kanannya membawa dua buku tulis dan satu buku pelajaran Bahasa Indonesia. Gadis itu cantik sekali.

C. Eksposisi

Soto Banyumas

Cara membuat Soto Banyumas

Bahan :

v Daging ayam rebus, potong dadu 200 gr

v Bihun rebus hingga mekar, tiriskan 25 gr

v Kol, iris halu 50 gr

v Daun bawang, iris halus 2 batang

v Tauge 50 gr

v Kaldu 50 ml

v Minyak makan 1 Sendok Makan

Bumbu Yang Dihaluskan :

v Bawang putih 4 siung

v Daun jeruk 2 lembar

v Serai, memarkan 1 batang

v Merica bubuk 1 sendok teh

v Garam secukupnya

v Gula pasir secukupnya


Cara membuat :

1. Panaskan minyak goring, tumis bumbu yang dihaluskan hingga harum

2. Tuangkan kaldu, aduk rata. Masak hingga mendidik, masukkan ayam

3. Siapkna mangkok dan masukkan bihun, kol, tauge kemudian beri kuah secukupnya

4. Taburi dengan irisan daun bawang

5. Soto Banyuwangi siap disajikan. Selamat menikmati

Resep ini untuk 2 porsi

D. Argumentasi

Kenaikan Kelas

Para siswa kelas 3 di SD Suka-suka semuanya naik kelas. Tidak ada siswa yang tinggal kelas karena nilai mereka cukup baik. Tidak ada yang bernilai merah. Rata-rata nilai mereka 6,7 dan 8. Para siswa, wali murid dan wali kelasnya ikut senang dengan hasil nilai yang diperolehnya. Dengan rajin belajar, mereka bisa naik kelas. Mereka naik ke kelas 4 dengan wajah gembira. Beberapa anak mempunyai tas, sepatu dan buku baru.